Kontroversi Dana HIV: Kantor Trump Tahan Alokasi Kongres untuk PEPFAR

2025-08-22
Kontroversi Dana HIV: Kantor Trump Tahan Alokasi Kongres untuk PEPFAR
The New York Times

Jakarta, Indonesia - Keputusan Kantor Anggaran Gedung Putih (OMB) untuk menahan dana yang telah dialokasikan oleh Kongres Amerika Serikat untuk program Pencegahan dan Pengobatan HIV/AIDS (PEPFAR) memicu kontroversi besar. Alokasi anggaran sebesar $6 miliar untuk PEPFAR pada tahun fiskal ini seharusnya memberikan dampak signifikan dalam memerangi HIV/AIDS di seluruh dunia, namun, pemerintahan Trump mengindikasikan bahwa hanya kurang dari separuh dana tersebut yang akan dilepaskan.

PEPFAR, yang didirikan pada tahun 2003, telah menjadi program bantuan asing yang sangat sukses dalam sejarah Amerika Serikat. Program ini telah menyelamatkan jutaan nyawa dan memberikan kontribusi besar dalam mengurangi penyebaran HIV/AIDS di negara-negara berkembang. Namun, penahanan dana ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang masa depan program dan dampaknya terhadap jutaan orang yang bergantung padanya.

Apa yang Terjadi?

Menurut sumber-sumber yang dekat dengan masalah ini, Kantor Anggaran Gedung Putih telah memberikan instruksi kepada lembaga-lembaga pemerintah untuk menunda pelepasan dana PEPFAR. Alasan resmi yang diberikan adalah untuk meninjau kembali prioritas anggaran dan memastikan bahwa dana tersebut digunakan secara efisien. Namun, para kritikus menuduh bahwa penahanan dana ini merupakan upaya untuk membatasi pengaruh PEPFAR dan membebaskan dana untuk tujuan lain.

Reaksi dari Kongres dan Organisasi Nirlaba

Keputusan ini telah memicu kemarahan dari para anggota Kongres dari kedua partai politik. Banyak dari mereka yang telah lama mendukung PEPFAR dan mengkritik pemerintahan Trump karena mencoba untuk melemahkan program tersebut. Senator Robert Menendez, anggota senior dari Komite Hubungan Luar Negeri, mengatakan bahwa penahanan dana ini adalah “keputusan yang tidak bertanggung jawab dan berbahaya” yang akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Organisasi nirlaba yang bekerja di garis depan memerangi HIV/AIDS juga telah mengutuk keputusan tersebut. Mereka memperingatkan bahwa penahanan dana akan mengakibatkan penurunan layanan pengobatan, peningkatan penyebaran virus, dan kematian yang tidak perlu. “Ini adalah pukulan besar bagi upaya global untuk mengakhiri epidemi HIV/AIDS,” kata seorang juru bicara dari Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria.

Dampak Potensial

Penahanan dana PEPFAR berpotensi memiliki dampak yang luas dan menghancurkan. Jutaan orang yang bergantung pada program ini untuk pengobatan dan pencegahan HIV/AIDS mungkin akan kehilangan akses ke layanan penting. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan penyebaran virus, peningkatan jumlah kematian, dan kemunduran signifikan dalam upaya global untuk mengakhiri epidemi HIV/AIDS.

Selain itu, keputusan ini dapat merusak reputasi Amerika Serikat sebagai pemimpin global dalam memerangi HIV/AIDS. Program PEPFAR telah menjadi simbol komitmen Amerika terhadap kesehatan global dan telah membantu menyelamatkan jutaan nyawa. Penahanan dana ini mengirimkan pesan yang salah kepada dunia dan dapat merusak kepercayaan pada kepemimpinan Amerika Serikat.

Masa Depan PEPFAR

Masa depan PEPFAR masih belum pasti. Para anggota Kongres dan organisasi nirlaba terus menekan pemerintahan Trump untuk melepaskan dana yang telah dialokasikan. Namun, tidak jelas apakah upaya mereka akan berhasil. Jika penahanan dana berlanjut, hal ini dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi upaya global untuk mengakhiri epidemi HIV/AIDS.

下拉到底部可发现更多精彩内容