Sumenep Terendam: Banjir Rob Hari Kelima Picu Ancaman Kesehatan Akibat Sampah Mengambang

2025-05-29
Sumenep Terendam: Banjir Rob Hari Kelima Picu Ancaman Kesehatan Akibat Sampah Mengambang
Kompas.com

Sumenep, Jawa Timur – Warga di tiga pulau Desa Saobi, Sumenep, Jawa Timur, kembali merasakan dampak buruk banjir rob untuk hari kelima berturut-turut. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga memicu kekhawatiran serius terkait kesehatan masyarakat akibat tumpukan sampah yang terbawa arus banjir. Banjir rob yang terus melanda telah menenggelamkan rumah-rumah warga, jalanan, dan fasilitas umum, menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan berpotensi menjadi sarang penyakit.

Dampak Banjir Rob yang Semakin Parah

Banjir rob ini disebabkan oleh kombinasi faktor alam, termasuk pasang air laut yang tinggi, gelombang ekstrem, dan juga perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Tingginya permukaan air laut ini kemudian merembes ke daratan, membanjiri wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil seperti Saobi. Warga setempat mengungkapkan bahwa banjir rob kali ini lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi ketinggian maupun durasi genangan air.

Ancaman Kesehatan Akibat Sampah

Selain ketidaknyamanan akibat terganggunya aktivitas sehari-hari, banjir rob kali ini juga membawa serta sejumlah besar sampah yang terbawa arus dari berbagai sumber. Sampah-sampah tersebut, mulai dari plastik, styrofoam, hingga sisa-sisa makanan, mengambang di permukaan air dan mencemari lingkungan. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena meningkatkan risiko penyebaran penyakit, seperti diare, leptospirosis, dan penyakit kulit.

“Kami sangat khawatir dengan kondisi ini. Airnya kotor sekali dan banyak sampah yang mengambang. Anak-anak kami sering bermain di sekitar rumah, jadi kami takut mereka terkena penyakit,” ujar salah seorang warga Desa Saobi, Ibu Aminah.

Upaya Penanganan dan Bantuan

Pemerintah daerah Sumenep telah mengerahkan tim untuk melakukan penanganan darurat banjir rob, termasuk membersihkan sampah, mendistribusikan bantuan logistik, dan memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak. Namun, upaya ini masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan sumber daya dan aksesibilitas yang sulit ke beberapa wilayah terdampak. Selain bantuan dari pemerintah, warga juga saling gotong royong membersihkan lingkungan dan membantu sesama yang terkena dampak banjir.

Pentingnya Pencegahan Jangka Panjang

Selain penanganan darurat, penting juga untuk melakukan upaya pencegahan jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir rob di Sumenep. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain pembangunan tanggul, normalisasi sungai, penghijauan pesisir, dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Perubahan iklim juga menjadi faktor penting yang perlu diatasi secara global untuk mengurangi dampak banjir rob di masa depan.

Kesimpulan

Banjir rob di Sumenep menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam dan perlunya persiapan yang matang. Pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini secara efektif dan berkelanjutan, sehingga warga Sumenep dapat hidup dengan aman dan sejahtera.

Rekomendasi
Rekomendasi