Khofifah: PTNBH Harus Jadi Lokomotif Inovasi, Hadapi Disrupsi Teknologi dan Tingkatkan Daya Saing Pendidikan Indonesia!
Surabaya, Jawa Timur – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kembali membuat gebrakan di dunia pendidikan. Beliau menyerukan agar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) tidak hanya menjadi institusi pendidikan, tetapi juga menjadi mesin penggerak inovasi dan solusi konkret dalam menghadapi disrupsi teknologi yang semakin cepat. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah forum diskusi pendidikan tinggi di Surabaya, baru-baru ini.
Khofifah menekankan bahwa tantangan disrupsi teknologi mengharuskan perguruan tinggi untuk bertransformasi. “Dunia berubah begitu cepat. Teknologi berkembang pesat dan dampaknya dirasakan di semua sektor kehidupan. Perguruan tinggi, khususnya PTNBH, harus mampu menjadi responser yang cepat dan adaptif terhadap perubahan ini,” tegasnya.
PTNBH: Lebih dari Sekadar Lembaga Pendidikan
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa peran PTNBH tidak boleh hanya terpaku pada kegiatan akademik seperti perkuliahan dan penelitian. PTNBH harus mampu menjembatani antara dunia akademis dengan kebutuhan industri dan masyarakat. “PTNBH harus mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, menciptakan produk-produk unggulan yang dapat meningkatkan daya saing bangsa, serta menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja,” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Khofifah mendorong PTNBH untuk meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan dunia industri, pemerintah daerah, dan komunitas lokal. “Kolaborasi adalah kunci. Dengan bekerja sama, kita dapat mempercepat proses inovasi dan memastikan bahwa hasil penelitian dan pengembangan bermanfaat bagi masyarakat luas,” katanya.
Fokus pada Pengembangan Riset dan Inovasi
Khofifah juga menekankan pentingnya peningkatan investasi dalam riset dan inovasi di PTNBH. “Dana riset harus ditingkatkan secara signifikan. Selain itu, perlu ada dukungan yang kuat dari pemerintah dan pihak swasta untuk mendorong terciptanya ekosistem inovasi yang kondusif di lingkungan perguruan tinggi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah juga menyerukan agar kurikulum pendidikan tinggi terus diperbarui agar relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja. “Kurikulum harus fleksibel dan responsif terhadap perubahan. Perguruan tinggi harus mampu menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan (skills) yang dibutuhkan oleh industri,” pungkasnya.
Pernyataan Gubernur Khofifah ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan di dunia pendidikan. Banyak yang menilai bahwa seruan ini sangat penting untuk mendorong transformasi pendidikan tinggi di Indonesia agar mampu bersaing dengan negara-negara lain di era globalisasi.
Dengan menjadikan PTNBH sebagai lokomotif inovasi, diharapkan pendidikan tinggi di Indonesia dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan daya saing bangsa dan mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju.