<b>Menuju Kedaulatan Teknologi Indonesia: Webinar ITB Dorong Kolaborasi Lintas Sektor dan Etika Pancasila dalam Pengembangan AI</b>
Bandung, 1 Juni 2024 – Institut Teknologi Bandung (STEI ITB) baru-baru ini sukses menyelenggarakan webinar nasional yang sangat relevan, “Humanizing Artificial Intelligence”. Acara yang diselenggarakan pada 31 Mei ini, menjadi wadah penting untuk membahas kedaulatan teknologi Indonesia, khususnya dalam konteks perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI).
Webinar ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga sebuah panggilan untuk aksi bagi seluruh elemen bangsa. STEI ITB menyadari bahwa pengembangan AI tidak bisa dilakukan secara terpencil. Dibutuhkan kolaborasi yang kuat dan berkelanjutan antara berbagai sektor, mulai dari pemerintah, akademisi, industri, hingga masyarakat sipil. Kolaborasi ini krusial untuk memastikan AI yang dikembangkan di Indonesia benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan sejalan dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
Mengapa Kedaulatan Teknologi dan Etika Pancasila Penting?
Kedaulatan teknologi bukan sekadar slogan. Ini adalah kebutuhan strategis bagi Indonesia di era digital. Dengan memiliki teknologi sendiri, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada negara lain, meningkatkan daya saing, dan menciptakan lapangan kerja baru. Namun, kedaulatan teknologi tidak boleh mengabaikan aspek etika. AI yang dikembangkan harus berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, yaitu keadilan, kemanusiaan, persatuan, dan demokrasi.
Humanizing Artificial Intelligence: Fokus pada Manusia
Webinar “Humanizing Artificial Intelligence” menyoroti pentingnya pendekatan yang berpusat pada manusia dalam pengembangan AI. AI seharusnya menjadi alat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan budaya dari pengembangan AI.
Kolaborasi Lintas Sektor: Kunci Keberhasilan
Dalam webinar tersebut, para ahli dari berbagai bidang berbagi pandangan mereka tentang pentingnya kolaborasi lintas sektor. Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan regulasi dan pendanaan yang memadai. Akademisi berperan dalam menghasilkan inovasi dan sumber daya manusia yang berkualitas. Industri bertanggung jawab dalam mengimplementasikan teknologi AI secara efektif. Sementara itu, masyarakat sipil berperan dalam mengawasi dan memastikan AI yang dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai etika.
Langkah Selanjutnya: Implementasi Nyata
Webinar ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk mempercepat upaya menuju kedaulatan teknologi dan etika berbasis Pancasila dalam pengembangan AI. Langkah selanjutnya adalah menerjemahkan hasil diskusi menjadi tindakan nyata. Pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat sipil perlu bekerja sama untuk mengembangkan ekosistem AI yang kuat dan berkelanjutan. Ini termasuk pengembangan kurikulum pendidikan AI yang relevan, pendirian pusat-pusat riset AI, dan penyediaan insentif bagi perusahaan yang mengembangkan teknologi AI lokal.
Dengan komitmen yang kuat dan kolaborasi yang efektif, Indonesia dapat menjadi pemain penting dalam industri AI global, sekaligus memastikan bahwa AI yang dikembangkan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia dan sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.