Nota Keuangan RAPBN 2026: Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi Kuat dan Inflasi Terkendali

Jakarta, ID - Presiden terpilih Prabowo Subianto akan menyampaikan Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2026. Paparan penting ini akan menjadi landasan bagi kebijakan fiskal pemerintah mendatang, dengan fokus utama pada implementasi Asta Cita dan program-program prioritas yang telah ditetapkan.
Dalam Nota Keuangan tersebut, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, berkisar antara 5,2% hingga 5,6%. Target ambisius ini menunjukkan komitmen kuat untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang kuat diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan daya beli, dan mempercepat pembangunan infrastruktur.
Selain pertumbuhan ekonomi, pengendalian inflasi juga menjadi perhatian utama. Pemerintah menargetkan inflasi yang stabil, berada dalam rentang 1,5% hingga 3,5%. Upaya pengendalian inflasi akan dilakukan melalui berbagai kebijakan, termasuk stabilitas harga pangan, pengendalian rantai pasokan, dan pengelolaan ekspektasi inflasi. Inflasi yang terkendali akan menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Asta Cita sebagai Pilar Kebijakan
Nota Keuangan RAPBN 2026 ini akan sangat dipengaruhi oleh Asta Cita, yaitu delapan agenda prioritas yang telah ditetapkan oleh Presiden terpilih. Asta Cita tersebut meliputi:
- Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pemerintahan yang modern dan berkelanjutan.
- Penguatan ketahanan nasional melalui swasembada pangan, energi, dan pertahanan.
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang relevan.
- Pengembangan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia.
- Reformasi birokrasi untuk meningkatkan efisiensi dan pelayanan publik.
- Penguatan ekonomi kerakyatan dan UMKM.
- Pemerataan pembangunan dan keadilan sosial.
- Penguatan sistem keuangan yang stabil dan inklusif.
Program Prioritas Mendukung Pertumbuhan
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi, pemerintah akan menjalankan berbagai program prioritas. Program-program ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas, mendorong investasi, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Beberapa program prioritas yang akan diimplementasikan antara lain:
- Pengembangan Sektor Pariwisata: Meningkatkan daya tarik wisata Indonesia melalui promosi, pengembangan infrastruktur, dan peningkatan kualitas layanan.
- Transformasi Digital: Mempercepat adopsi teknologi digital di berbagai sektor untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.
- Transisi Energi: Mengembangkan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
- Penguatan Sektor Pertanian: Meningkatkan produktivitas pertanian melalui penggunaan teknologi modern dan perbaikan infrastruktur irigasi.
Harapan dan Tantangan
Penyampaian Nota Keuangan RAPBN 2026 ini diharapkan dapat memberikan kejelasan arah kebijakan fiskal pemerintah mendatang dan meningkatkan kepercayaan investor. Namun, pemerintah juga dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti ketidakpastian ekonomi global, perubahan iklim, dan potensi gejolak sosial. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan memastikan keberhasilan implementasi RAPBN 2026.
Dengan fokus pada Asta Cita, program prioritas, dan komitmen untuk pengendalian inflasi, pemerintah optimis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.